Rabu, September 01, 2010
Sakit Kepala
Sakit kepala merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi. Beberapa orang sering mengalami sakit kepala, sedangkan yang lainnya hampir tidak pernah merasakan sakit kepala.
Sakit kepala menahun dan sakit kepala kambuhan bisa terasa sangat nyeri dan mengganggu, tetapi jarang mencerminkan keadaan kesehatan yang serius. Suatu perubahan dalam pola atau sumber sakit kepala (misalnya dari jarang menjadi sering, sebelumnya ringan sekarang menjadi berat) bisa merupakan pertanda yang serius dan memerlukan tindakan medis segera.
Sebagian besar sakit kepala merupakan ketegangan otot, migren atau nyeri kepala tanpa sebab yang jelas. Sakit kepala banyak yang berhubungan dengan kelainan di mata, hidung, tenggorokan, gigi dan telinga. Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan perasaan berdenyut di kepala, tetapi tekanan darah tinggi jarang menyebabkan sakit kepala menahun.
Berikut beberapa jenis sakit kepala, gejala dan penanganannya.
1. Ketegangan otot
Ciri khas: Sakit kepala sering terjadi, nyeri hilang timbul, tidak terlalu berat dan dirasakan di kepala bagian depan dan belakang atau penderita merasakan kekakuan menyeluruh
Perlu dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan penyakit fisik serta penilaian faktor psikis & kepribadian
2. Migren
Ciri khas: Nyeri dimulai di dalam dan di sekitar mata atau pelipis, menyebar ke satu atau kedua sisi kepala, biasanya mengenai seluruh kepala tetapi bisa hanya pada satu sisi kepala, berdenyut dan disertai dengan hilangnya nafsu makan, mual dan muntah
Jika diagnosisnya masih meragukan dan sakit kepala baru terjadi, dilakukan CT scan atau MRI atau diberikan obat migren untuk melihat efeknya
3. Sakit kepala cluster
Ciri khas: Serangannya singkat (sekitar 1 jam), nyeri sangat hebat dan dirasakan di satu sisi kepala, serangan terjadi secara periodik dalam sebuah kelompok (diselingi periode bebas sakit kepala) terutama menyerang pria yang disertai dengan pembengkakan mata, hidung meler & mata berair pada sisi yg sama dengan nyeri
Biasanya obat migren diberikan untuk melihat efeknya (misalnya sumatriptan, metisergid atau obat vasokonstriktor, kortikosteroid, indometasin) atau menghirup oksigen
4. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Ciri khas: Jarang menyebabkan sakit kepala, kecuali pada tekanan darah tinggi yg berat karena adanya tumor di kelenjar adrenal. Nyerinya berdenyut dan dirasakan di kepala bagian belakang atau di puncak kepala
Biasanya diperlukan analisa kimia darah dan pemeriksaan ginjal
5. Kelainan mata (iritis, glaukoma)
Ciri khas: Nyeri dirasakan di kepala bagian depan atau di dalam dan di seluruh mata, bersifat sedang sampai berat dan seringkali memburuk jika mata dalam keadaan lelah
Diperlukan pemeriksaan mata untuk mengetahui penyebabnya
6. Kelainan sinus
Ciri khas: Nyeri bersifat akut atau subakut (tidak menahun), dirasakan di kepala bagian depan, bersifat tumpul atau berat dan biasanya memburuk di pagi hari, membaik di siang hari dan memburuk dalam keadaan dingin atau lembab
Diperlukan pemeriksaan dan Rontgen sinus untuk memastikannya
7. Tumor otak
Ciri khas: Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul, bersifat ringan sampai berat, dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala. Kelemahan di salah satu sisi tubuh semakin meningkat, kejang, gangguan penglihatan, kemampuan berbicara hilang, muntah dan perubahan mental
Diperlukan pemeriksaan dengan MRI atau CT scan
8. Infeksi otak (abses)
Ciri khas: Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul, bersifat ringan sampai berat, dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala. Sebelumnya penderita pernah mengalami infeksi telinga, sinus atau paru-paru, penyakit jantung rematik atau penyakit jantung bawaan
Juga diperlukan pemeriksaan dengan MRI atau CT scan
9. Infeksi pada jaringan di sekitar otak (meningitis)
Ciri khas: Nyeri baru dirasakan, menetap, berat dan dirasakan di seluruh kepala serta menjalar ke leher. Penderita tampak sakit, disertai demam, muntah dan sebelumnya mengalami nyeri tenggorokan atau infeksi pernafasan dan leher sulit ditekuk
Penderita kasus ini harus menjalani pemeriksaan darah dan pungsi lumbal
10. Hematoma subdural
Ciri khas: Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul atau terus menerus, bersifat ringan sampai berat, bisa dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala, menjalar ke leher. Biasanya sebelumnya telah terjadi cedera pada penderita yang disertai penurunan kesadaran
Perlu penanganan dengan MRI atau CT scan
11. Perdarahan subaraknoid
Ciri khas: Nyeri baru dirasakan, menyebar, hebat dan menetap, kadang dirasakan di dalam dan di sekitar mata, kelopak mata turun
Pertama pemeriksaan dengan MRI atau CT scan, jika hasilnya negatif maka dilakukan pungsi lumbal
12. Sifilis, Tuberkulosis, Kriptokokosis, Sarkoidosis dan Kanker
Ciri khas: Nyeri bersifat tumpul sampai berat dan dirasakan di seluruh kepala atau di puncak kepala, menderita demam meski tidak terlalu tinggi dan terdapat riwayat sifilis, tuberkulosis, kriptokokosis, sarkoidosis atau kanker pada penderita
Untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan Pungsi lumbal (ee/ sbr: mediastore)
Delapan Cara Alami Mengatasi Sakit Kepala
1. Minum air putih. Sakit kepala seringkali dipicu karena dehidrasi. Saat Anda kepanasan dan kehilangan banyak cairan disertai rasa sakit kepala, segera konsumsi air putih. Duduklah sebentar, kemudian minum air putih secara perlahan. Jangan lakukan banyak gerakan sampai sakit kepala hilang.
2. Menjauh dari komputer. Radiasi komputer juga bisa menimbulkan rasa sakit di kepala. Hal tersebut biasanya terjadi pada Anda yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer. Cobalah matikan monitor, lalu pergilah ke luar ruangan untuk mencari udara segar.
Tarik nafas perlahan, sambil pejamkan mata. Memejamkan mata adalah cara efektif untuk meredakan ketegangan otot mata yang menimbulkan rasa sakit kepala.
3. Seduh secangkir teh hitam. Tambahkan perasan air lemon. Saat masih hangat, minum perlahan. Ini berguna untuk meredakan sakit kepala Anda segera.
4. Coba mengonsumsi sup panas. Setelah itu, cobalah tidur dalam suasana tenang atau temaram.
5. Berendam di air hangat juga bisa menyembuhkan sakit kepala Anda.
6. Gunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk menekan secara perlahan batang hidung Anda. Dan, lakukan juga pijatan pada pelipis secara bergantian. Tapi ingat, jangan tekan terlalu keras.
7. Kompres kepala. Ambillah kain lembut atau handuk kecil, lalu basahi dengan air bersuhu dingin. Lalu, tempelkan di kepala dan leher bagian belakang. Cara tersebut bisa mengurangi rasa sakit karena membuat efek relaksasi.
8. Meditasi. Saat muncul sakit kepala cobalah untuk bermeditasi. Pejamkan mata, tarik napas dan tahan selama lima detik kemudian buang secara perlahan. Fokuskan pikiran Anda pada hal-hal yang menyenangkan. Dengan begitu Anda bisa mengurangi ketegangan otot pemicu sakit kepala, akibat tekanan psikologis.
Bagikan Posting Ini ke FB,Twitter, dll.. Anda
Kalo aku sih kemungkinan besar terlalu lama di depan komputer, mata jadi cepat lelah berlanjut ke kepala ... Jadi "Jagalah Mata Anda"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar